SAP Error Message Message no. F5010

Leave a comment

Have you encounter this error message when posting document? either in data migration step or in any normal transaction? below small clue maybe can help you:

Issue

You may only enter amounts up to XXX  yyyyyyyyyyyy

Message no. F5010

Cause:

this is because of the setting of your tolerance limit or user that assign in the tolerance group

Solutions:

Change the tolerance limit (OBA4), or make specific group for certain amount in the customizing of tolerance limit, example below show you I am about to raise the tolerance limit up to the posting, from 9.999.999.999 to 99.999.999.999

Tolerance Limit

Cheers!

execute LSMW gaya cowboy

1 Comment

Data Migration! Yeah ini  adalah tahapan dimana consultant harus bersahabat dengan yang namanya LSMW, buat recording, buat template, lalu memapingkan dengan field field SAP. Ada yang memilih metode direct input ada yang memilih membuat recording bahkan ada juga yang memilih Import template dari client sebelumnya, atau ada juga yang sudah sangat expert mempunyai databse LSMW yang bisa digunakan secara general tanpa harus buat ulang. Yah beda consultant beda tipe dan gaya.

Lalu gaya gue apa? karena saya orangnya ga suka yang ribet ribet dan simple saya memilih gaya cow boy! Sesuatu gaya yang menurut saya cukup kreatif, yang penting data terupload dengan baik dan masuk didalam system ya kaaan…?

Gaya cowboy yang dimaksud disini adalah, ketika suatu LSMW mulai bandel karena kita gak tau dimana letak kesalahan secara technical, hal tersebut mengharuskan kita untuk press tombol enter setiap data yang kita entry akibat kesalahan misterius secara technicall.

Dan beginilah jadinya, saya menggunakan apa saja benda yang bisa menggantikan jari saya menekan tombol enter secara simultan!!!

satu lagi moment yang diabadikan:

 

New GL Functionality in SAP 6.0

Leave a comment

Sejak release SAP R/3 ECC 6.0 pada 24 10 2005 dan sekarang sudah business suite 7, banyak client yang melakukan upgrade versi, kebanyakan adalah dari SAP R/3 4.7.  berikut urutan release dari SAP R/3 (sumber: wikipedia)

  • SAP R/3 Release 1.0A Release Date 6 July 1992
  • SAP R/3 Release 2.0 / 2.1 Released 1993
  • SAP R/3 Release 3.0 / 3.1 Released 1995
  • SAP R/3 Release 4.0B Release Date June 1998
  • SAP R/3 Release 4.5B Release Date March 1999
  • SAP R/3 Release 4.6A Release Date 1999
  • SAP R/3 Release 4.6B Release Date Dec 1999
  • SAP R/3 Release 4.6C Release Date April 2001
  • SAP R/3 EnterpriseRelease 4.70 Release Date March- Dec 2003[2]
  • SAP R/3EnterpriseEdition 4.7
  • SAP R/3EnterpriseCentral Component 5.0
  • SAP R/3EnterpriseCentral Component 6.0

dilihat dari sisi FI berikut ringkasan fungsi baru yang ada pada release version SAP ECC 6.0 terutama pada fungsi new GL. NEW GL pada SAP 6.0 gabungan antara classic GL dan special purpose Ledger, berikut enchancemnt yang dilakukan pada fungsi GL:

  1. Pararel Valuation
  2. Segment reporting
  3. Real Time Integration with CO
  4. Fast Close

 

Pararel  Accounting:

Pararel Accounting menyediakan fungsi untuk menampilkan valuation dan closing preparation untuk company code sesuai dengan accounting principle.

Jadi seandainya diIndonesia, kita menyediakan financial statement dalam 3 standard, USGAAP, LOCALGAAP. Hal ini dapat dimaintain dalam pararel accounting functionality pada SAP ECC 6.0.

Misalnya pada Primary Process semacam Invoice, payments and day to day activities, parallel accounting akan mengacu pada satu dokumen lalu akan dibuat untuk semua ledger. Parallel ledger digunakan untuk primary processes, untuk fiscal year dapat berbeda untuk masing masing ledger.

Sedangkan untuk secondary process  misalnya currency valuation, carry forward, parallel dokumen dibuat sesuai dengan kebijakan masing masing ledger dengan settingan yang berbeda beda. Intinya kita bisa melakukan posting hanya pada satu ledger atau beberapa ledger.

Segment Reporting

 Segment adalah divisi dari sebuah company, biasanya company membuatkan laporan keuangan per segmen jika terdapat  banyak  profit center atau sebuah profit center berkaitan erat dengan aktifitas lainnya.

Segment reporting bertujuan untuk memberikan analisa yang llebih detail tentang berbagai macam kegiatan business dalam suatu company, laporan per segemen juga membantu mengidentifikasi performance dari company, forecast dan analisa resiko.

Baik USGAAP dan IFRS mengharuskan adanya laporan per segment,  USGAAP mengharuskan balance sheet pada segment lvel, segment didefinisaikan sebagai sub area dari company activities yang secara berkala digunakan oleh management untuk assestment profit dan alokasi sumber daya. IFRS juga memiliki requirement yang sama dengan USGAAP.

Untuk melakukan segment repoting dapat menngunakan feature Document splitting yang ada di dalam NEW GL Functionality

 

Document Splitting

Document splitting adalah suatu fingsi didalam system untuk melakukan splitting berdasarkan dokumen dan criteria yang telah di tetapkan.Adadua view didalam dokumen ketika new G/L Active, Entry View dan General Ledger View. Dokumen splitting juga merupakan sesuatu prerequisites jika ingin menampiklan report per segmen.

Komentar dan saran sangat diharapkan 🙂

Sumber: http://service.sap.com , wikipedia, TFIN50-52

Menambahkan Authorization Object pada OB52

Leave a comment

Untuk Open and Close periode kita mengenal tcode OB52, ada suatu fungsi tambahan pada t-code ini yang bisa digunakan untuk otorisasi posting.

Misalnya:

 

Bussiness requirement: semua spv accounting bisa melakukan back posting dan future posting, untuk keperluan tertentu.sedangan user lain tidak dapat melakukannya.

Kasus diatas bisa dimaintain dalam OB52 dengan settingan tambahan sebagai berikut:

  1. Tambahkan authorization object pada table TBRG
  2. Assignkan object tersebut ke composite role user yg dimaksud untuk object F_BKPF_BUP

  1. untuk role lain, object F_BKPF_BUP bisa dihilangkan atau tanda * dihilangkan
  2. setting di OB52

 

 

semoga berguna 🙂

Kombinasi Subtitusi dengan Worklist untuk Mass Changes (Fixed Asset)

Leave a comment

Kita ambil contoh case pada asset master data, ada perubahan costcenter dari XXX menjadi Costcenter YYY, dan jumlah assetnya ada 200-an asset, apa yang kita lakukan?Adabeberapa option yang dapat dipilih:

  1. Mengganti Manual menggunakan AS02 (tentu opsi ini adalah opsi terburuk)
  2. Membuat template LSMW atau BDC untuk upload asset yang akan diubah (opsi yang lumayan membantu tapi repot membuat LSMW  dan BDC nya)
  3. Membuat Subtitusi lalu dimasukan dalam worklist (sejauh ini, ini adalah opsi yang paling oke, hemat tenaga, hemat pikiran dan praktis)

Lalu bagaimana caranya untuk opsi yang ketiga tersebut:

  1. Membuat Substitusi Rule untuk mengidentifikasi field yang akan diganti dan dengan apa menggantinya ex: Field ANLC-KOSTL = XXX diganti dengan ANLC-KOSTL = YYY
  2. List Asset yang akan diganti Cost Centernya, dalam case ini XXX
  3. Pilih Worklist function, lengkapi dan pilih subtitusi rule yang telah kita buat dalam case ini AR01
  4. execute worklist dalam case ini AR31
  5. check apakah ada perubahan

Simpel banget kan, semoga berguna!

Sumber: TFIN52, SAP Notes 210897

kalao ada yang mau sharing silahkan ya, bisa comment atau hub lewat email

update status…?

Leave a comment

Tahapan suatu Implementasi SAP

Leave a comment

Gimana sih tahapan implementasi SAP secara garis besar, berikut penjelasan singkat, (selalu penjelasan singkat ya) he9. karena kan ini masuk dalam kategori SAP in Flazz, jadi singkat, padat… jelas(tergantung pemahaman) he9.

Konsep Standard Sales Order

Leave a comment


Bagaimana konsep standar dalam sales order dan jurnal secara umumnya, dengan mengacu gambar diatas kita bisa membayangkan business process yang kira kira terjadi didalam suatu perusahaan ketika mereka melakukan penjualan, dalam hal ini adalah perusahaan yang bergerak dalam penjualan barang atau finish good.

1. Sales Order Created

—No Entry—

2. Goods issue

Cost of Goods Sold
To Inventory Account

3. Billing document released to Accounting/Invoice

Customer Account Dr.
To Sales Revenue Account

4. Payment Received

Bank Clearing A/c Dr
Customer A/c Cr.

 

Struktur Organisasi di FI

2 Comments

Client adalah organisasi tertinggi didalam Finance (FI) dan juga didalam system SAP, dari sisi finance didalam satu client bisa terdapat beberapa company code, dan juga bisa terdapat beberapa business area.

Berikut penjelasan lebih detil dan sederhana:

Company code:

Company code menjelaskan suatu legal accounting unit, dan merupakan struktur minimum dalam SAP ERP FI. Company code dapat berupa perusahaan, anak perusahaan atau perusahaan yang berbeda wilayah negaranya, semua tergantung dari kebutuhan bisnis dan ketentuan pemerintah untuk menentukan company code, pada level company code juga sebuah laporan keuangan dibuat untuk keperluan external.

Business Area:
Business Area merupakan pembagian struktur bisnis, bisa berupa area, main operation, dll. Business area bisa digunakan antar company code, dan penggunaaan business area biasanya digunakan untuk kepentingan pelaporan internal. Penggunaan Business Area adalah optional, FYI sekarang Business area jarang sekali digunakan.

sekian penjelasan sederhananya 🙂

when i passed the exam

1 Comment

Older Entries